di Hadiri :
1. Staf Kelurahan
Jati ( Denis Sopyan)
2. Ketua RW.001 (H. Jans. Sembiring, SE)
3. Ketua RT.013
RW.001 (RATMOKO)
4. LMK RW.001
Kelurahan Jati (Suhaimi Lubis)
5. Tokoh Masyarakat
RW.001 Kelura han Jati (TATANG)
6. Ketua RW.006
Kelurahan Rawamangun (BUSRO)
7. Ketua Masjid Jami
Nurul Huda (Drs. H. ZAHRUDDIN)
8. Ketua Masjid Al
Hilal (Ustd. SUPRIYADI)
9. Jamaah Masjid Jami Nurul HudaHasil :
Isra Mi'raj (bahasa Arab: الإسراء والمعراج, al-’Isrā’ wal-Mi‘rāj) adalah bagian kedua dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah beliau mendapat perintah untuk menunaikan sholat lima waktu sehari semalam. Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-17 di Al-Quran, yaitu Surah Al-Isra.
Menurut tradisi, perjalanan ini dikaitkan dengan Lailat al Mi'raj, sebagai salah satu tanggal paling penting dalam kalender Islam.
Kejadian Isra Mi'raj
Isra Mikraj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama,
Isra Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara
tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi'raj terjadi
pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer. Namun
demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha
meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan
setelah bulan Rajab. Dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu.
Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra
Mi'raj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak
diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mi'raj.
Perbedaan Isra dan Mi'raj
Seringkali masyarakat menggabungkan Isra Mi'raj menjadi satu peristiwa
yang sama. Padahal sebenarnya Isra dan Mi'raj merupakan dua peristiwa
yang berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam "diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi'raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
Pengaruh
Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga,
karena ketika inilah salat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada Nabi
lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini. Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan memuat berbagai macam hal yang membuat Rasullullah SAW sedih.
Zaman modern
Lailat al Mi'raj (bahasa Arab: لیلة المعراج, Lailätu 'l-Mi‘rāğ), juga dikenal sebagai Shab-e-Mi'raj (bahasa Persia: شب معراج, Šab-e Mi'râj) di Iran, Pakistan, India dan Bangladesh, dan Miraç Kandili dalam bahasa Turki, adalah sebuah perayaan yang dilangsungkan saat Isra dan Mi'raj. Beberapa Muslim merayakannya dengan melakukan salat tahajud
di malam hari, dan di beberapa negara mayoritas Muslim, dengan menghias
kota dengan lampu dan lilin. Umat Islam berkumpul di masjid dan salat
berjamaah serta mendengarkan khutbah mengenai Isra dan Mi'raj.
Masjid Al-Aqsa
dipercaya sebagai tempat dimana Nabi Muhammad naik ke surga. Tanggal
pasti mengenai kejadian ini tidak jelas, tetapi tetap dirayakan karena
terjadi sebelum hijrah dan setelah kunjungan Nabi ke Taif. Beberapa orang menganggapnya telah terjadi hanya setahun sebelum hijrah, pada 27 Rajab; tetapi tanggal ini tidak selalu diterima. Tanggal ini akan sama dengan 26 Februari 621 di kalender Julian dan 8 Maret 620 jika terjadi setahun sebelumnya. Dalam tradisi Syi'ah di Iran, 27 Rajab merupakan hari pemanggilan pertama Nabi Muhammad, disebut Mab'as. Masjid Al-Aqsa dan sekitarnya dianggap sebagai tempat tersuci ketiga di dunia bagi para Muslim.
Foto :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar