Jakarta, 25 Juni 2013 pembagian BLSM di Kantor Pos Cabang Pulogadung, Jakarta Timur. Calon Penerima BLSM adalah masyarakat miskin dan tidak mampu.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan
Tidak mampu adalah tidak bisa, tidak sanggup melakukan/memiliki sesuatu.
Tapi saat pembagian BLSM berlangsung terdapat salah seorang penerima BLSM yang memiliki alat komunikasi, seperti BlackBerry dan I-pad
Tak hanya pihak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mempertanyakan
keakuratan data penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), Pemerintah juga akhirnya
mempertanyakan keakuratan data tersebut yang dijadikan rujukan untuk
kartu perlindungan sosial (KPS).
Karena pendataan masyarakat miskin yang akan menerima BLSM ini dilakukan oleh BPS. Akan tetapi BPS tidak bisa memberikan data penerima BLSM yang disebut-sebut
sebanyak 15,5 juta rumah tangga (RTS) sasaran ke DPR, Pemerintah DKI Jakarta (Walikota, Kecamatan, dan Kelurahan), Ketua RW, dan Ketua RT. Padahal bila data penerima BLSM tersebut dibagikan, semua unsur bisa
ikut mengawasi penyalurannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar