Jakarta, 21 Nopember 2013 yang lalu KETUA TP PKK Kelurahan Jati (Ibu ANI PERSARI) mengadakan Pengajian Bulanan yang diselenggarakan setiap Rutin oleh para Kader PKK Se-Kelurahan Jati. Kegiatan ini di
laksanakan di
Ruang Aula (Lantai 1) Kantor Kelurahan Jati pada pukul 13.30 WIB.
Pada pengajian kali ini seksi acara dari RW 08 Kelurahan Jati.
Foto :
Para Kader PKK sedang melakukan pengisian daftar hadir
Sambutan dari Sekretaris Kelurahan Jati (Bapak ACHMAD DARMAWAN)
Pembacaan Surat Yasin yang di pimpin oleh Ibu MATSURI
Pembacaan Surat An Nisa Ayat 36 oleh Ibu ELIS SAIFUDIN
Ceramah Agama oleh Ustad APIFUDIN
Tema Ceramah Agama, Yaitu Konsep Hidup Muslim
Seorang tokoh Yahudi mengatakan, “Kami tak akan pernah takut kepada umat Islam, karena mereka bukan umat yang membaca.”
Sahabatku yang semoga dicintai Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dalam
sebuah kesempatan kita sering menemukan orang-orang yang menempatkan
kegiatan membaca pada kegiatan hobi semata, bukan menjadi bagian
kegiatan pokok dalam hidupnya. Padahal kalau kita renungkan mengenai
manfaatnya akan jauh lebih banyak dari madhorotnya. Contohnya, dengan
banyak membaca kita akan memperolah banyak informasi yang kita butuhkan
dalam kehidupan kita, selain itu dengan banyak membaca pula kita dapat
memperoleh banyak referensi dalam memecahkan berbagai persoalan dalam
hidup. Dan banyak lagi manfaat yang tiap orang punya definisi
tersendiri.
Mengenai membaca ini, perlu kiranya kita alihkan menjadi kegiatan
harian kita. Seperti yang telah dicontohkan oleh para salafus shalih
yang kesehariannya tidak lepas dari membaca. Salah seorang dari mereka
bertutur:
Kami memiliki teman yang tak pernah membosankan
Yang selalu setia memenuhi panggilan saat menyendiri atau sebaliknya
Senantiasa memberikan kami ilmu orang-orang terdahulu yang sangat bermanfaat
Mereka cerdas, beradab, dan idenya sangat cemerlang
Tak ada kejahatan yang kami khawatirkan, tidak pula buruknya pergaulan
Tak kami takuti lisannya akan mencela, tidak pula tangannya akan memukul
Kalau engkau menganggapnya mayat, tidaklah engkau orang yang dusta
Tapi bila menganggapnya hidup, engkaupun tidaklah salah
***
Sungguh, tinta yang menemaniku sepanjang hari
Lebih aku cintai daripada mesranya seorang kekasih
Bungkusan kertas di rumahku
Lebih aku senangi daripada harumnya aroma parfum
Tamparan seorang alim di pipiku
Lebih kunikmati daripada secangkir minuman
***
Sebaik-baik kekasih dan teman adalah buku
Engkau bisa berduaan dengannya saat semua kawan mengkhianati
Ia takkan membongkar rahasiamu, tak pula menjelek-jelekkanmu
Yang kau dapatkan darinya hanyalah kebijaksanaan dan kebenaran
Amr bin ‘Ala mengatakan, “Setiap kali saya mengunjungi seorang lelaki
atau melewati rumahnya dan sesampai di pintu saya melihat ia sedang
mengamati catatan, sementara teman duduknya tidak ada.
Maka saya berkesimpulan bahwa orang ini lebih pintar daripada saya.
Suatu ketika ada yang bertanya kepada lelaki tersebut, “Apa yang
membuatmu bahagia?” maka, lelaki itu memegangi buku-bukunya, lalu ia
menjawab, “Buku-buku ini.” Ditanya lagi, “kalau dari kalangan manusia,
siapa yang membuatmu bahagia?” ia menjawab, “Orang-orang yang ada dalam
buku ini.”
Salah seorang dari mereka pernah ditanya, “Tidakkah Anda merasa
kesepian?” Ia menjawab, “Apakah orang yang memiliki semua kebahagian
akan kesepian?” Lalu, ia ditanya lagi, “Apa yang dimaksud dengan
kebahagiaan?” Ia menjawab, “Buku-buku.”
Ada yang berkata kepada Abul Walid, “Anda selalu saja membawa buku.
Padahal, Anda adalah orang yang berwibawa.” Ia menjawab, “membawa buku
adalah bagian dari kewibawaan.”
Banyak lagi kisah dan penuturan mereka tentang kesungguhan dalam
mencari ilmu melalui membaca buku-buku. Nah, bagaimana dengan kita para
generasi muslim saat ini? Sudahkah kita menempatkan buku sebagai
konsumsi yang pokok?
Rasanya ungkapan seorang Yahudi tentang umat Islam dalam membaca,
harus menjadi cambuk bagi kita yang masih bermalas-malasan dalam
membaca. “Kami tak akan pernah takut kepada umat Islam, karena mereka
bukan umat yang membaca.” Mungkin benar, salah satu penyebab
ketertinggalan kita dalam segala bidang karena kualitas kesungguhan kita
dalam membaca dan mencari ilmu masih rendah. Padahal, kalau kita teliti
kembali mengenai sejarah diturunkannya Al-Qur’an kepada Rasulullah
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diawali dengan seruan Allah
Subhanahu Wa Ta’ala untuk membaca,
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah
yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan
manusia apa yang tidak diketahuinya….” (Q.S. Al-‘Alaq: 1-5)
Maka, masihkah kita ingin menjadi generasi muslim yang kurang sungguh-sungguh dalam membaca?
Dalam buku Spiritual Reading, Dr. Raghib As-Sirjani menuturkan
sebagian tentang kaitan antara pentingnya membaca dengan Al-Qur’an.
Sesungguhnya, Al-Qur’an berjumlah lebih dari 77.000 kata. Di antara
kata-kata ini ada kata, “Bacalah..” dan ia merupakan wahyu pertama kali
turun. Sebagaimana juga tercantum ribuan kalimat perintah dalam
Al-Qur’an, “Dirikanlah shalat,” “Tunaikanlah zakat,” “berjihadlah di
jalan Allah,””dan suruhlah berbuat baik dan cegahlah dari yang mungkar,”
“bersabarlah atas musibah yang menimpamu,” bersedekahlah dengan rizki
yang diberikan kepadamu,” “bertaubatlah kepada Allah,” dan masih banyak
lagi. Di antara kalimat-kalimat ini, ada kalimat perintah yang turun
pertama kali, yakni kalimat, “Bacalah!” kalimat ini tidak cukup pada
kalimat pertama saja, tapi lima ayat yang pertama dari Al-Qur’an semua
berbicara tentang membaca, dan kalimat “Bacalah!” diulang sampai dua
kali dalam surah Al-‘Alaq.
Sungguh, tidak ada keraguan bahwa di sana banyak cara untuk belajar,
seperti dengan mendengar, melihat, pengalaman, dan latihan. Akan tetapi,
sarana yang paling agung tetap “membaca.” Dengan hal ini, seakan Allah
mengajarkan kepada kita, bahwa meskipun di sana ada sarana yang banyak
untuk belajar; namun kita harus tetap membaca. Maka, membaca merupakan
konsep hidup seorang muslim bukan hanya sekedar hobi.
Daftar Hadir Pengajian Bulanan PKK Kelurahan Jati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar