Dirgahayu Republik Indonesia

Dirgahayu Republik Indonesia

Sabtu, 07 Desember 2013

Sosialisasi Penyakit Cacar dan RW Siaga

Jakarta, 28 Nopember 2013 yang lalu Kelurahan Jati mengadakan Pembinaan Kesehatan Masyarakat kepada para Kader PKK, Kader Posyandu, dan Kader Jumantik di lingkungan Kelurahan Jati.
 
Kegiatan Pembinaan Kesehatan Masyarakat, menghadiri 2 (dua) orang narasumber yaitu :
  1. dr. Ratna Kumalasari  (Manager Med Info)
  2. drg. Rini Muharni (Puskesmas Jati II)
Kedua narasumber tersebut masing - masing akan menjelaskan tentang Penyakit Cacar dan RW Siaga.
 
 
Hasil :

CACAR AIR

 
Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini disebarkan secara aerogen.
 

Masa inkubasi

Waktu terekspos sampai kena penyakit dalam tempo 2 sampai 3 pekan. hal ini bisa ditandai dengan badan yang terasa panas

Gejala

Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.

Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.

Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.

Waktu karantina yang disarankan

Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa karantina sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air. Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi. Untuk yang memiliki kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol. Pastikan anda juga selalu mengonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice.

Pencegahan

Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan.Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh.

Pengobatan

Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.

Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.





RW Siaga 
 
adalah RW yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya, kemampuan, dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana, dan ke gawat daruratan/kejadian luar biasa (KLB) secara mandiri.

Dasar Hukum  

KEPUTUSAN MENKES RI NOMOR 564/MENKES/SK/VII/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA.

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN RUKUN WARGA (RW) SIAGA.


Tujuan RW Siaga

UMUM  :

TERWUJUDNYA  RW SIAGA DENGAN  MASYARAKAT YG SEHAT, PEDULI DAN TANGGAP TERHADAP PERMASALAHAN KESEHATAN DI  WILAYAHNYA.

KHUSUS :
  • MENINGKATNYA PENGETAHUAN & KESADARAN MASY RW TENTANG PENTINGNYA KESEHATAN
  • MENINGKATNYA KEWASPADAAAN & KESIAPSIAGAAAN MASY RW THD RESIKO & BAHAYA YG DPT MENIMBULKAN GANGGUAN KESEHATAN (BENCANA WABAH, KEGAWAT DARURATAN, DSB)
  • MENINGKATNYA KELUARGA YG SADAR GIZI
  • MENINGKATNYA KESLING DI MASYARAKAT
  • MENINGKATNYA KEMAMPUAN & KEMAUAN MASY UTK MENOLONG DIRI SENDIRI DI BID KESEHATAN ( PHBS )

7 Aspek Kegiatan RW Siaga
  1. Adanya POS RW SIAGA = PIK KEL
  2. Adanya Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Seperti :DONOR DARAH SIAGA , TRANSPORT SIAGA, POSYANDU, DLL )
  3. Adanya SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT Seperti : Jumantik DBD, Kasus-kasus Penyakit yang dilaporkan.
  4. Adanya SISTEM GADAR (GAWAT DARURAT) Seperti : Pengenalan kondisi lingkungan RW, Mapping Rawan Bencana dll.
  5. Adanya PEMBIAYAAN KES = JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat ) seperti : Tabungan Ibu Bersalin, Pendataan Pengguna Pembiayaan Kesehatan (JPK Gakin, Askes, Askeskin, Jamsostek, Asuransi swasta lainnya.
  6. KADARZI (Keluarga Sadar Gizi ) seperti Pemasyarakatan 5 perilaku sadar gizi : 1) Menimbang berat badan, 2) Memberikan ASI Eksklusif, 3)Makan beraneka ragam, 4) Menggunakan garam beryodium, 5) Minum Suplemen gizi.
  7. PHBS & LINGKUNGAN SEHAT

Penjelasan  7 Aspek Kegiatan RW Siaga
Tempat POS RW SIAGA ibisa berupa rumah warga atau rumah RW, yang bersedia untuk dijadikan POS RW Siaga.

Di wilayah Kelurahan Jati terdapat  :
1. RW Siaga yaitu RW.001, RW.002, RW.003, RW.004, dan RW.007
2. RW Siaga yang Aktif yaitu RW.002 dan RW.004

Yang akan terbentuk RW Siaga yaitu RW.006, RW.010, dan RW.011

Di dalam RW Siaga ada penanggung jawab RW Siaga yaitu masyarakat yang dianggap peduli dan tanggap terhadap masalah kesehatan di wilayahnya dan memiliki satu (1) orang tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) yang berperan mengelola kegiatan RW Siaga, serta mengkoordinir pengelolaan informasi kesehatan.

Tenaga kesehatan di bantu oleh dua (2) orang atau lebih kader yang membantu RW Siaga

Permasalahan RW SIAGA 
 
yang dihadapi di Kelurahan Jati beraneka ragam, misalnya :
warga belum memahami tentang RW Siaga, Kantor RW.011 yang akan dijadikan POS RW Siaga masih di ragukan, karena tempat tersebut masih dalam sengketa karena Pos RW 11 berdiri ditanah untuk taman Perumahan.

Foto Kegiatan :

 














 Daftar Hadir Peserta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar